Ada beberapa pasukan elit dan ordo yang cukup berperan dalam perang salib. Peran mereka sangat signifikan, sehingga keberadaannya tidak bisa disepelekan begitu saja. Berikut adalah daftar pasukan elit/ordo khusus yang berpartisipasi di perang salib dari kedua belah pihak
Knight Of Templar
Knight Of Hospitaller
Tahun 1020, para pedagang dari Amalfi dan Salerno Italia atas izin Kalifah Mesir membangun rumah sakit di Yerusalem. Pusat suaka dan medis itu dibangun atas nama St. John The Baptist ( Santo Yohannes pembaptis ), melayani para peziarah Kristen yang mengunjungi tempat kelahiran Kristus di Yerusalem.
Bersama dengan Knights Templar, Hospitallers menjadi salah satu elemen paling penting dan kuat di wilayah Palestina. Knights Hospitallers kemudian mulai mendapatkan reputasi tempurnya dalam skrimish2 melawan pasukan2 Muslim sepanjang jalur pengawalan mereka. Para Ksatrianya mengenakan jubah berwarna hitam dengan emblem salib warna putih.
Ketika ’sepupu’ sekaligus rival mereka yaitu Knights Templar mengalami holocaust oleh Inquisitor Vatikan dan Phillip dari perancis di thn 1312, banyak sekali properti milik Templar yg dialihkan ke tangan Knight Hospitaller. Pengaturan pengendalian atas aset2 mereka dibagi menjadi 8 wilayah ( Provence, Auvergne, Perancis, Itali, Aragorn, Castille, Jerman dan Inggris ).
Setelah beberapa kali berpindah wilayah, Knights Hospitaller berakhir di Malta. Ketika di tahun 1798 Napoleon merebut pulau itu dalam ekspedisinya ke Mesir.
para anggota Ordo Hospitaller kemudian berubah status dari Ksatria militer menjadi kelompok sosial dan kemanusiaan.
Saat ini organisasi tersebut bernama ” Sovereign Military Order of Malta ” berdiri sebagai organisasi kemanusiaan dan sosial. Tetap menjadi Ksatria walau tanpa pedang, kuda dan jubah hitam
Knights Of Teutonic
Dibentuk pada penghujung abad 12 di Acre. Pada abad pertengahan ordo ini memegang peranan penting di Outremer. Mengontrol bea jalan tol pelabuhan Acre. setelah kekalahan kristen di timur tengah pada tahun 1187, beberapa pedagang dari Lubeck dan Bremen berinisiatif untuk mendirikan rumah sakit yang akan menjadi cikal bakal Knight of Teutonic. Lalu bertransformasi menjadi ordo militer pada tahun 1198 dan menerima perintah dari Paus untuk mengambil alih Yerusalem dari tangan gereja timur dan mempertahankannya dari kaum muslim.
Setelah terusir dari Yerusalem, ordo ini banyak berperan dalam perang melawan kaum non kristiani(selain muslim) di Eropa. Mereka berpindah-pindah tempat di Austria, Rusia, melawan Lithuania, Polandia dan lain-lain.
Ordo ini masih eksis hingga sekarang di Austria, selamat dari jangkauan Napoleon (tidak seperti kakaknya, Hospitaller). Bidang yang digarap bukan lagi militer seperti jaman dulu tetapi bidang sosial dan kesehatan.
Tambahan buat ordo kristiani :
Knights Hospitaller memiliki ciri jubah hitam atau coklat dengan lambang salib berwarna putih. Mayoritas anggota Hospitaller adalah ksatria yang berasal dari Inggris.
Teutonic Knights memiliki ciri jubah hijau ( teuton ) atau putih dengan lambang salib berwarna hitam. Teutonic Knights dibentuk oleh sisa para Ksatria Bavaria yang turut dalam perang salib ke 3 dibawah Frederick Barbarossa.
Hospitaller dan Teutonic memiliki anggota wanita dan dengan jelas membagi tugas antara personel kombatan ( Knights ) dengan persobel non-kombatan ( Clerics ) sedangkan Templar tidak menerima anggota wanita dan tidak ada pemisahan tugas. Semua personel Templar berasal dari kaum Knights. Jadi melakukan tugas tempur sekaligus tugas pelayanan umat.
Jelas terlihat perbedaan ciri diantara mereka, Templars dgn jubah putih-salib merah, Teutonic dgn jubah hijau, Hospitallers dgn jubah hitam-salib putih/emas. Selain itu tampak perpaduan gaya Eropa dan Timur tengah/Palestina dlm pakaian mereka karena memang dibentuk untuk bertempur di gurun dan tanah Arab
Islam
Mamluk/Mamalik (budak putih)
Bashi Bazouk
Adalah nama satuan tentara bayaran Turki Utsmani ( Ottoman ) yang modelnya mirip Legiun Asingnya Perancis ( Legionaire Etrangere ). Pasukan ini mempunyai organisasi lebih mirip gerombolan penjarah karena apabila sedang tidak di-hire oleh Sultan Ottoman mereka bergerombol melakukan penjarahan di wilayah perbatasan lawan.Secara organisasi mirip Legiun Asing Perancis, secara persenjataan sangat maju karena dilengkapi senapan matchlok Ottoman, dalam pertempuran mereka bertingkah mirip para pasukan Mongol yang menjarah apa saja.
Jadi korps Janizaries paling ditakuti karena berisi tentara yang dilatih berperang dan membunuh sejak remaja.Mulai abad ke 17 para Janizaries umumnya berasal dari orang Yunani. Kalau tidak salah pada abad ke 19 mereka memberontak namun akhirnya kalah dan korps Janizaries dibubarkan Pasukan turki khawaraziman
Ordo Hashashi
Yang merupakan asal kata Assassin merupakan sebuah sekte tersendiri dalam Islam. Mereka sangat anti dengan Kalifah Fatimid, khususnya faham Shi’ah. Mereka sangat memusuhi orang Islam diluar aliran mereka. Target mereka justru adalah tokoh agama/ulama Islam. Para sejarawan menduga asal kata dari Hashashi adalah Hashis yaitu candu yang berasal dari India. Mengkonsumsi Hashis adalah salah satu dari ritual mereka dimana para pemimpin mereka menganggap stimulasi dari Hashis bisa membuat mereka ‘memasuki dimensi gaib’.
Para sejarawan banyak yang menyatakan bahwa Sekte Hashashi adalah ‘mirror image’ alias mirip dengan Ordo Templar. Hanya saja dalam keyakinan yang berbeda.
Bahkan organisasinya nyaris sama. Apabila dalam Templar ada hirarki seperti Brother Sergeant, Full Knight, Commander of region hingga Grand Master, maka dalam hirarki Assassin terdapat susunan yg nyaris sama. Dalam Assassin ada tingkatan mulai dari Fida’i, Fida’i Kabir, Da’i Kabir dll hingga Puncak pemimpinnya.
Secara ideologis Templar dan Assassin adalah sebuah organisasi religius-militan dengan sistem ke pemimpinan yang tidak mengacu kepada figur suatu pribadi melainkan murni organisasi yang sistim kepemimpinannya dipilih bukan berdasar garis keturunan melainkan pemilihan yang didasari reputasi dan prestasi terhadap Ordo/sekte mereka.
Sekte Assassin akhirnya punah setelah kubu mereka di Lebanon digempur pasukan agresor Mongol dibawah Hulaghu Khan. Ketika itu pasukan Mongol mengerahkan 50.000 tentara menyerbu kubu pertahanan Assassin di Lebanon dan membunuh sekitar 30.000 anggota militannya. Pasukan Mongol tersebut adalah pasukan yang sama dengan pasukan menghancurkan Kalifah Baghdad.
Sumber: http://woamu.blogspot.com/