Bencana alam merupakan sesuatu yang tidak seorangpun ingin mengalaminya. Bencana ini sangat mematikan, untuk orang-orang yang terkena dampak baik secara langsung maupun secara tidak langsung.Berikut adalah 10 super bencana yang paling banyak merenggut korban jiwa :
1.Central China floods 1931(Banjir China Tengah):
Terjadi di tahun 1931, Banjir Cina Tengah yang dikatakan menjadi bencana alam paling mematikan yang pernah direkam. Pada waktu itu setelah kemarau panjang Cina terkena tujuh badai, yang membawa membawa hujan yang lebat. Selama banjir di Cina Tengah, tiga sungai lainnya ikut meluap sungai Yangzte, sungai Kuning, dan sungai Huai. Dilaporkan 4 juta orang meninggal karena banjir ini.
2. Yellow River flood 1887
Sungai Kuning yang terletak di Cina sangat rawan banjir. Pada tahun 1887 banjir Sungai Kuning menyebabkan hancurnya sekitar 50.000 mil persegi daratan. Para petani yang tinggal di dekat sungai sebenarnya telah membangun parit - parit kecil untuk membantu menahan air jika banjir datang. Namun hujan lebat yang datang terlalu cepat melebihi daya tampung parit-parit kecil tersebut. Banjir dikatakan telah membunuh antara 900.000 - 2,000,000 orang.
3. Gempa Shaanxi, 1556
Gempa Shaanxi yang berdiri sebagai gempa paling mematikan. Pada tanggal 14 Februari 1556, gempa bumi menghantam Cina. Pusat gempa bumi yang berada di Lembah Sungai Wei, sebanyak 97 desa Henan, Shaanxi, Hebei, Anhui, dan lain-lain terkena dampaknya. Data statistik menunjukkan 60% dari populasi 97 desa tewas. Secara keseluruhan lebih dari 830.000 orang meninggal dari gempa Shaanxi.
4. Badai Bhola, 1970
Badai Bhola menghantam Pakistan Timur, yang sekarang dikenal sebagai Bangladesh pada 12 November 1970.Terkenal sebagai topan paling mematikan yang pernah direkam. Angin dengan kekuatan 115mph dan mencapai kekuatan badai kategori 3. Dilaporkan 500.000 orang meninggal karena badai di laut yang membawa hujan deras dan menyebabkan banjir di banyak daerah.
5. Topan India, 1839
Tahun 1839, topan yang sangat besar menghantam Coringa, India. Hal ini terjadi pada 25 November 1839 ketika badai setinggi 40 kaki (12 M) menghancurkan kota. Sayangnya infrastruktur kota ini tidak memadai, 20.000 kapal yang berlabuh di kota hancur. Lebih dari 300.000 orang meninggal setelah badai bergelombang turun.
Sumber: http://www.mypepito.info/