(newyorktimes.com)
Seorang fisikawan yang bekerja pada pemukul atom terbesar di dunia LHC, ditahan karena dicurigai berhubungan dengan Al-Qaida.
Penangkapan itu menambah kesengsaraan proyek senilai US$ 10 miliar yang berhenti beroperasi setahun yang lalu itu.
Ilmuwan yang ditangkap di Prancis itu dicurigai terlibat dengan Al-Qaida di Maghreb Islam, seorang pejabat Perancis mengatakan. Kelompok Afrika Utara secara teratur menargetkan pemerintah Aljazair dan kadang-kadang menyerang pasukan asing.
Pejabat kehakiman mengatakan tersangka adalah salah satu dari dua bersaudara yang ditangkap di kota Prancis tenggara Vienne, 33 kilometer selatan dari Lyon.
Ahli fisika yang berafiliasi dengan lembaga luar itu ditugaskan untuk proyek analisis di laboratorium sejak 2003. Dia adalah salah satu dari lebih dari 7.000 ilmuwan yang bekerja di Large Hadron Collider (LHC), pemukul atom terbesar di dunia, kata Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir yang dikenal sebagai CERN.
Tapi ahli fisika itu tidak punya kontak dengan sesuatu yang dapat digunakan untuk terorisme, kata CERN dalam sebuah pernyataan.
"Tidak ada penelitian kami yang memiliki potensi untuk aplikasi militer dan semua hasil diterbitkan secara terbuka dalam domain publik," kata pernyataan itu.
Tersangka tidak pernah terlihat di CERN selama beberapa bulan, menurut juru bicara James Gillies. Itu bukan hal yang aneh karena collider tidak bekerja dan tidak ada yang harus diteliti.
Percobaan di LHC itu dilakukan dalam terowongan sepanjang 17-mil (27 kilometer) melingkar di bawah perbatasan Swiss-Perancis.
LHC juga disebut sebagai mesin kiamat, karena dikhawatirkan bisa meledak dan menghacurkan bumi.
Sumber: http://www.inilah.com/
