Hasil Perhitungan Terbaru
(lavonn.net)
Fisikawan telah lama memprediksi alam semesta akan berakhir dengan dingin yang berkepanjangan dikenal sebagai heat death. Kondisi itu terjadi ketika alam akhirnya menggunakan semua energinya.
Saat itu gerakan berhenti dan semua atom berhenti. Berdasarkan perhitungan baru dari sebuah tim ahli fisika Australia, heat death jauh lebih dekat daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Heat death didasarkan pada konsep entropi. Kita mengalami entropi di dunia nyata, contohnya seperti memecahkan jendela kaca lebih mudah daripada membuat yang baru.
Pada skala alam semesta, sistem yang kompleks seperti bintang-bintang, planet dan galaksi adalah jendela kaca, dan fisikawan Australia telah menemukan bahwa lubang hitam supermasif memecahkannya lebih cepat daripada yang kita bayangkan.
Fisikawan menyebut lubang hitam memiliki kontribusi terhadap entropi yang terjadi di alam semesta, dengan mematahkan materi dan energi di pusaran gravitasi. Tetapi perhitungan selalu mengukur tingkat gangguan ini dengan menggunakan kekuatan destruktif yang lebih kecil, atau lubang hitam yang lebih umum.
Namun, kalkulasi baru memperhitungkan keganasan lubang hitam yang lebih besar dari galaksi super besar. Dalam perhitungan, para ahli fisika menemukan bahwa teori lama terlalu meremehkan, dan alam semesta lebih cepat terancam.
Walaupun lebih cepat, tapi heat death masih miliaran tahun lagi, sebelum menghadapi kematian dalam panel galaksi.
Sumber: http://www.inilah.com/