Pesugihan Putih Solusi Bisnis Macet
Hanya saja, upaya ditempuh oleh pedagang sangat disayangkan jika menggunakan pesugihan yang tidak dibenarkan oleh agama maupun norma sosial. Diantaranya dengan mendatangkan pesugihan terkait ilmu hitam yang bertujuan untuk menyedot harta kekayaan tanpa diketahui asal-usulnya. Ujung-ujungnya harus ada tumbal yang diserahkan pada prewengan yang telah memberinya kekayaan. Sudah jelas model demikian tidak dibenarkan.
Namun, diantara pedagang Pasar Klewer lebih banyak menggunakan sarana untuk memperlancar usaha dengan mengamalkan doa dan amalan yang diberikan oleh para spiritualis. Cara demikian banyak diminati karena ilmu yang digunakan sudah jelas tidak bertentangan dengan agama, berikut tidak harus mengorbankan tumbal tertentu. Cukup dengan mengamalkan doa tertentu sambil menebar karomah dari pegangan yang diberikan oleh spiritualis tersebut.
Hal itu dibenarkan oleh spiritualis asal Semarang Ki Fatahillah. Menurutnya, bukan hanya pedagang pasar Klewer yang menggunakan jasa spiritual, pedagang di tempat lain juga pada menggunakan. Kedatangan mereka ingin mendapatkan pesugihan, namun pesugihan yang sesuai syareat agama, yakni pesugihan putih. “Kalangan pedagang biasa mengenalnya dengan sebutan pelarisan. Kalau jenis pesugihan ini banyak yang menggunakan. Pelarisan tidak harus meminta tumbal atau laku yang menjurus pada ajaran sesat. Amalan lakunya cukup dengan membaca doa dengan bekal pegangan,” ujar Ki Fatahillah ditemui misterionline, di tempat praktiknya Jl Panggrango 12, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, HP 081542544999.
Jenis pelarisan lain, lanjutnya, beda dengan pesugihan yang harus dijalani dengan laku yang melanggar syareat agama. Seperti bersekutu dengan makhluk halus, seperti pesugihan Bulus Jimbung, Klaten, atau melakukan hubungan intim dengan lawan jenis yang bukan mukhrimnya, seperti yang terjadi di gunung Kemukus, Sragen.
“Apa yang mereka minta tetap kita tujukan pada Allah SWT, karena itu niat hati harus tulus suci berikut dengan amalan yang dijalani. Kalau model yang bersekutu dengan makhluk halus yang meminta tumbal tentu dilarang agama,” jelas spiritualis hikmah asma’ dadi ini.
Laku pelarisan sendiri, lanjut Ki Fatahillah cukup mudah. Biasanya pasien yang meminta bantuan padanya, pertama yang dilakukan adalah membuka pintu rezeki yang ada di tubuh orang tersebut. Dengan ritual ini anasir dalam tubuhnya dinetralisir untuk diisi kekuatan positif yang akan membawa keberkahan. Selanjutnya memberikan sarana rajah dan bacaan doa yang menjadi amalannya.
“Doa yang kami berikan semakin sering dibaca semakin lancar usaha yang dijalani, namun bila tidak dibaca pun tidak apa-apa. Pada dasarnya rajah maupun pembukaan pintu rezeki (jalbullrizqi) sudah mewakili kekuatan mendatangkan rezeki yang diharapkan,” jelasnya.
Dasar jenis pesugihan putih yang diamalkan Ki Fatahillah pada pasiennya adalah bagian dari ilmu hikmah. “Tujuan saya untuk mengamalkan dan membantu orang yang mengalami kesulitan dalam usahanya. Alhamdulillah niat tulus mereka terkabulkan. Usaha mereka menjadi lancar dan pesugihan putih itu akan berlaku secara permanen menaungi usaha yang digeluti,” tambahnya.
Selain itu, bagi pedagang yang khawatir usahanya akan dimatikan oleh pedagang lain saingannya, Ki Fatahillah biasanya membantunya dengan membuatkan pagar gaib di sekitar tempat usaha dan rumahnya. Tujuannya agar tempat usahanya tidak diganggu oleh prewangan milik saingannya juga kehidupan keluarganya tidak diusik. Selain itu, menyarankan agar mamasang bawang lanang (bawang yang hanya tumbuh satu siung), tebu ireng dan merang ketan hitam. Semua piranti itu dikemas dalam bungkusan lalu disimpan di tempat usahanya.
Bagi yang biasa menggunakan pesugihan yang bertujuan mematikan usaha lawan bisnisnya, atau untuk menyedot kekayaan pelanggannya, Ki Fatahillah menyebut orang itu menggunakan Aji Cokro Rawuk. Tujuan memiliki ajian ini untuk menghancurkan usaha lawan bisnisnya.
Kinerja ajian ini biasanya membuat seseorang yang ingin membeli di toko si A tidak jadi, selanjutnya ingin membeli di toko si B yang memiliki dan menebar ijian tersebut di tempat usahanya. “Macam pesugihan memang banyak. Tinggal bagaimana cara dan tujuan orang tersebut untuk memilikinya. Sekarang tinggal kekuatan iman dan taqwa kita yang akan mengendalikan. Mau dengan cara melakukan amalan yang sesuai syareat agama, atau dengan cara instan yang tentu ada tata cara tertentu dengan melibatkan bangsa gaib,” tandasnya. (ais)
Sumber: http://misterionline.com/09/05/2008/pesugihan-putih-solusi-bisnis-macet.misterionline.com/
Gunung Kemukus: Wisata Seks dan Pesugihan
akan terkabulkan. "
Pangeran Samodra
Alkisah, seorang pangeran dari dinasti Mataram, Pangeran Samodra
namanya, jatuh cinta kepada ibu tirinya. Cintanya pun tidak bertepuk
sebelah tangan. Tapi tentu saja, cinta yang tidak lazim tersebut
mendapat tentangan dari sang Raja. Namun, cinta itu buta, kata
banyak orang. Maka sang Pangeran pun diusir dari keraton. Tapi
karena kesetiaan cinta, ibu tirinya pun nekad menyusul sang
pangeran. Sampailah sang Ibu Tiri di Gunung Kemukus, tempat
pengasingan sang Pangeran. Malangnya, yang dijumpainya tinggal
gundukan tanah kuburan. Karena Pangeran Samodra telah keburu wafat.
Maka berkatalah Dewi Ontrowulan, sang Ibu Tiri:
"Kiranya terbukalah tanah kuburan ini untuk menelan jasadku, biarlah
aku dikuburkan bersama kekasihku."
Lalu terdengar suara tanpa rupa,
"Sesucikanlah dirimu terlebih dahulu, sebelum aku bersedia
menerimamu."
Maka Dewi Ontrowulan pun membersihkan dirinya di sebuah sendang
(sumur) yang ada di dekat situ. Hingga saat ini sendang tersebut
disebut Sendang Ontrowulan. Konon, setelah sang Dewi selesai sesuci,
gundukan tanah kuburan tersebut terbuka, dan menelan jasad Dewi
Ontrowulan untuk selamanya. Lalu terdengar lagi suara tanpa rupa,
"Barangsiapa yang mengenang kisah cinta ini, apapun keinginannya
akan terkabulkan. "
Itulah mengapa banyak orang yang datang ke Gunung Kemukus:
mandi di Sendang Ontrowulan, nyekar ke makam Pangeran Samodra,
mendapatkan seorang pasangan selingkuh, bayar sewa kamar ( Rp
10.000,- untuk short time), dan ngamar berdua. Mereka yang percaya melakukan ritual ini
tujuh kali berturut-turut, tiap malam Jumat Pon, dan konon keinginan
mereka akan terkabulkan: misalnya naik pangkat, atau kaya
raya mendadak. Banyak yang percaya hal ini, terutama dari dari
daerah Jawa Barat: Sunda, Cirebon dan Jawa bagian utara: Pati,
Jepara, Kudus. Penduduk sekitar sendiri tak ada yang cari pesugihan
di situ. Konon karena kami sudah mendapat pengayoman dari Pangeran
Samodra, jadi sudah tidak dapat lagi jatah pesugihan.
Tiap malam Jumat Pon, Gunung Kemukus yang pada hari-hari biasa sepi
dan muram, tiba-tiba berubah menjadi hingar bingar seperti gadis
perawan yang bersolek. Lampu-lampu gemerlapan, sehingga jika dilihat
dari jauh nampak seperti sebuah bukit yang bercahaya. Segala jenis
hiburan ada di sana : siter, tukang ngamen, tukang sulap, bakul
jamu, bakul obat, dan tidak ketinggalan kupu-kupu malam dengan
pakaian warna menyolok dan parfum murahan. Tarif mereka rata-rata
Rp 50,000,- itu untuk yang cukup muda dan bagus, untuk yang tua dan
gembrot bisa jauh lebih murah dari itu.
Tempat yang paling sakral di Gunung Kemukus adalah makam Pangeran
Samodra yang terletak tepat di puncak gunung, atau tepatnya hanya
sebuah bukit. Makam tersebut berada di dalam sebuah bangsal yang
cukup luas sehingga orang-orang yang kelelahan bisa duduk dan
istirahat di dalamnya. Tepat di dalam ruang makam, ruang yang
dianggap paling suci, orang menabur bunga dan menciumi batu nisan.
Seorang perantara akan mendengarkan permohonan peziarah dan
menyampaikannya kepada Sang Pangeran, dan mereka akan berharap bahwa
keinginan mereka akan terkabulkan. Di luar bangsal banyak pria dan
wanita yang mencari pasangan. Mereka bisa saja PSK atau wanita 'baik-
baik' yang sengaja datang ke Gunung Kemukus untuk mencari
persugihan.
Tepat di belakang bangsal berdiri sebatang pohon beringin tua yang
sangat besar. Tempat tersebut gelap dan kotor. Tapi di bawah pohon
tersebut sering dijumpai pasangan pria-wanita yang sedang bercinta,
meski banyak kamar yang disewakan secara murah. Mungkin ada yang
percaya bahwa pohon tersebut bertuah, jadi lebih afdol kalau
gituannya dilakukan di bawah pohon tersebut.
Saya pernah ketemu seorang kakek, dan kami ngobrol hingga subuh di
dalam bangsal. Dia bercerita bahwa dia datang ke Gunung Kemukus
sejak sekitar tahun 70-an, ketika dia masih anak muda. Anehnya, dia
belum kaya-kaya juga sampai sekarang. Lebih aneh lagi, dia masih
setia juga datang ke Gunung Kemukus.
Pesuguhan Nyi roro Kembar Sewu
Makam Eyang Qobul,pesugihan untuk wong cilik
SEKITAR 800 meter sebelum masuk desa Mahmud akan dijumpai makam tunggal yang keramat, biasa disebut Makam Eyang Qobul. Khusus diziarahi untuk keperluan mendapat nasib panjang rezeki. Syukur-syukur cepat kaya. Tidak ada yang tahu asal usul Eyang Qobul. Ada yang menyebut sebagai sahabat dari Haji Abdul Manaf atau Mahmud, yang makamnya berada di desa Mahmud. Kedua makam itu sama-sama berada di kaki Gunung Patoha. Eyang Qobul amat dihormati karena dinilai punya banyak kelebihan alias sakti. Perbedaanya, Makam Mahmud dikunjungi untuk minta berkah keselamatan, sementara Makam Eyang Qobul diziarahi untuk meminta pesugihan.
Menurut jurukunci makam Mbah Sokhib, Makam Eyang Qobul hanya boleh diziarahi pada malam Jumat Legi. “Makam Eyang Qobul memang khusus bagi orang yang menginginkan kekayaan. Tapi perlu diingat, kekayaan itu juga khusus bagi orang yang benar-benar sangat membutuhkan. Kalau ekonominya sudah cukup lalu datang ke sini untuk minta lebih kaya, tak mungkin terkabul,” katanya.
Misal ada wong cilik ingin memperbaiki ekonomi, maka Eyang Qobul akan membantu setelah melakukan ritual puasa tiga hari di makam tersebut. Eloknya, ketika Eyang Qobul memberi kesejahteraan kepada wong cilik, tidak memerlukan imbalan berupa nyawa keluarga atau hal-hal yang nggegirisi lainnya.
“Nggak ada yang namanya tumbal. Sudah banyak yang berhasil setelah datang ke makam Eyang Qobul ini. Cuman setelah kaya, tiap tahun harus menyisihkan harta untuk disumbangkan pada orang yang membutuhkan. Kalau itu dilanggar, baru ada risikonya,” tambah Mbah Sokhib.
Risiko yang harus ditanggung mereka yang kikir bersedekah juga tidak berbahaya, misal meminta korban nyawa keluarga. Risikonya hanya akan menyusut hartanya secara drastis. Atau, nasibnya jadi rudin lagi. Maka kepada yang datang kemakam Eyang Qobul, selalu diwanti-wanti Mbah Sokhib agar tak melanggar aturan itu. Mereka pun haru datang dengan hati bersih dan benar-benar memohon setulus hati pada Eyang Qobul agar membantunya.
Setelah nyekar dan membaca dzikir pada malam pertama, esoknya diwajibkan untuk puasa tiga hari. Setelah selesai ritual yang singkat dan sederhana itu, maka biasanya ekonominya lambat-laun meningkat tanpa mereka sadari.
Tapi selama melakukan ritual, bukan berarti berlangsung enjoy-enjoy saja. Tapi juga ada cobaannya. “Macam-macam godaan bisa terjadi selama melakukan puasa di Makam Eyang Qobul,” papar Mbah Sokhib.
Tidak jarang ada yang diganggu lelembut penghuni Gunung Patoha. Terkadang juga rasa lapar yang sangat saat menjalani puasa, sehingga membuat peziarah itu ingin membatalkan puasanya. Tapi bila mampu menahan godaan itu, keberhasilan akan segera terwujud.
Tanda keberhasilan ritualnya antara lain bisa dilihat bila pohon yang ada dalam Makam Eyang Qobul bergerak kencang seperti diterpa angin besar. Peziarah juga akan merasa kedinginan sampai menusuk tulang. Biasanya kejadian itu berlangsung pada malam terakhir puasa. Meski dipercaya sebagai tempat mencari pesugihan, tidak sembarang orang bisa diluluskan permintaannya. Banyak juga yang gagal mendapatkan berkahnya. Tapi kalau permintaan diluluskan, dilarang keras datang lagi ke Makam Eyang Qobul. Artinya, bagi mereka yang sudah kaya, jangan serakah meminta berkah.
“Saya sudah peringatkan kepada setiap peziarah. Kalau nekad dilanggar, justru akan ada risikonya,” kata mbah Sokhib.
Dimisalkan, seorang bapak dari Purwakarta, Jawa Barat harus kehilangan putri kesayangan. Dia dikenal sebagai orang kaya di daerahnya, tapi nekat mencari berkah ke Makam Eyang Qobul. Maka saat berpuasa menginjak hari kedua, ia melihat pocongan berdiri mendepel di pagar Makam Eyang Qobul. Pocongan itu memang hanya diam membisu. Karena tidak mengganggu dan dipikir sebagai godaan, maka ia melanjutkan ritualnya. Dua bulan kemudian bapak itu datang pada Mbah Sokhib dan mengabarkan bahwa putrinya meninggal tanpa sebab.
Sumber : Harian Pos Metro Balikpapan
Pesugihan Putra Harta
Pesugihan jenis ini sampai saat ini kami anggap merupakan jenis pesugihan yang terbaik. Terbaik bila dipandang dari sudut besarnya kekayaan yang pasti dihasilkannya dibandingkan dengan biaya dan resiko yang harus anda keluarkan/jalani untuk mendapatkannya. Pesugihan jenis ini bernama Pesugihan Putera Harta bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia.
Untuk anda yang lebih memilih untuk menumbalkan kambing atau kerbau saja, memang cara ini lebih “manusiawi” walaupun biayanya jauh lebih mahal dibandingkan hasilnya. Biaya ritual minta pesugihan ini Rp.1.550.000,- ditambah harga seekor kambing betina yang sedang mengandung dengan ciri khusus di kepalanya Rp.2.900.000,- Total Rp.4.450.000,-
ASMA MENDATANGKAN RIZKI DANA GHOIB SULTHONUL JIEN
Sebagai pengungkapan asma ini. Saya akan bedarkan tentang asal-usul amaliyah tersebut, karena sesungguhnya keagungan serta kedahsyatannya. Sudah pernah dibuktikan secara langsung oleh sahabatku sendiri bernama Ahmad bin Abdul Karim asal dari desa Karang Sembung Sindang.
Bermula dari seorang Habib Mesir Amaliyah ini tercetus. Beliau ulama besar serta terkenal akan karomah juga kewaliannya beliau bernama Habib Abdullah. Dari perjalanan syiarnya, beliau sampai juga di Indonesia dan akhirnya menetap di deerah Bogor, Jawa Barat.
Mudir beliau sangat banyak dan rata-rata mumpuni serta digjaya, diantara murid beliau yang sangat mashur akan karomah serta derajat kewaliannya ;
1. Kyai Tolha asal Kali Sapu Cirebon
2. Kyai Karim asal Benda Kerep Cirebon
3. Kyai Suyuti asal Cibogo Cirebon
4. Kyai Toha asal Arjawinangun Cirebon
Dan murid Kyai Tolha Kali Sapu, terlahirlah nama-nama ulama besar penuh karomah, diantaranya ;
1. Abah Anom suryalaya asal Tasik
2. Abah Aum asal Garut
3. Abah Mangli asal Magelang
4. Abah Johar asal Demak
Yang semua ulama diatas, mereka begitu mudahnya mendatangkan dana ghoib, hanya dengan menunjuk sebuah jari keatas, atau hanya dengan menghentakkan kaki ke kbumi. Juga dari beberapa murid Abah Johar Demak, terlahir pula nama-nama ulama khosois yang sangat mumpuni dalam mendatangkan dana ghoib, diantaranya :
1. Abah Tsamri asal Pandeglang Banten
2. Abah Soleh asal Penggung Cirebon
3. Abah Raja Islam asal Lasem Rembang
Dan dari Abah Tsamrilah saya bersama Ahmad mendapatkan amliyah pada tahun 1995 silam. Sebagai bukti nyata kita akan ceritakan seputar amaliyah ini yang dialami Ahmad sendiri atas keterpurukan ekonominya pada tahun 1998 lampau.
Akibat krisis moneter yang berkepenjangan, keluarga Ahmad mengalami keprihatinan hidup yang amat sangat, rasa lapar dan ingin jajan terlihat jelas pada semua anaknya yang masih kecil.
Hingga pada suatu hari, Ahmad temanku, bertekad baja untuk menjalankan amalan dari Abah Tsamri dan beliau melaksanakannya dengan sabar serta penuh percaya diri yang tinggi.
Pada suatu hari, dalam pengamalannya, seorang tamu asal Jakarta datang ke rumah Ahmad. Si tamu mengaku di suruh ponakan Ahmad sendiri yang ada di Jakarta untuk menitipkan uang sebesar 10 juta padanya. Dan Ahmad menerimanya dengan penuh rasa gembira.
Si tamu juga menitipkan koper besar berisi uang senilai 4 milyar yang diperlihatkan langsung dihadapan Ahmad. Beliau berkata, saya ingin titip dulu koperku ini disini, karena saya harus menermui temanku yang ada di daerah Brebes. Insya Alloh, besok pagi saya kembali lagi untuk mengambilnya, tambah si tamu.
Si Ahmad gemetaran dan ada rasa takut dihatinya, beliau dengan halus menolak untuk menerima kepercayaan si tamu dalam penitipan uang dalam jumlah besar di rumahnya.
Menurut si Ahmad, beliau takut tak bisa menjaga uang tersebut. Namun, rupanya si tamu bersikeras untuk tetap menitipkan uang dirumahnya. Dan si Ahmad juga dengan segala cara menolak. Akhirnya si tamu pun menyerah, dengan rasa kecewa si tamu pamit pulang dengan sambil membawa koper kembali.
Satu minggu setelah kedatangan tamu dari Jakarta, si Ahmad menyuruh isterinya menelpon balik ke Jakarta. Intinya ingin menanyakan tentang uang 10 juta kemarin. Namun, setelah berbicara lewat telepon, jawaban ponakannya sangat membingungkannya.
Pasalnya, sang ponakan tidak pernah menitipkan uang pada siapapun apalagi sebesar itu. Dari situlah si Ahmad baru menyadarinya bahwa tamu kemarin bukan dari bangsa manusia, melainkan bangsa jin yang mungkin diutus langsung memberikan rizki atas pengamalan asma yang sedang dijalankan.
Sambil berkelekar padaku, si Ahmad mulai meneruskan ceritanya sambil sedikit menggerutu. Katanya, kalau saja aku tahu itu utusan bangsa jin, pasti aku akan terima uang yang ada di dalam koper itu. Dengan nada penyesalan namun sesekli diselingi tawa penuh canda.
Untuk lebih konkritnya, saya akan tuliskan amalan tersebut sebagai berikut :
Sebelum melaksanakan ritual
- Sholatlah terlebih dahlu, sholat sunnah 2 rokaat apa saja.
- Rokaat 1 dan 2, bacaannya sama, yaitu Al-Fatihah 7x lalu surah Al-Ikhlas 7x, Al-Falaq 7x, An-Nash 7x, dan ayat Qursyi 7x.
- Di setiap ruku dan sujud, bacaan sholatnya diganti dengan tasbih lengkap yaitu Subhanalloh wal hamdulillah walaa ilaha illolloh Allohu akbar, wala haula wala kuwwata illa billahil aliyil adzim 4x.
- Waktu uluk salam bacaannya sebagai berikut :
Assalammu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh nas’alukal jannata wal’afwa innal hisab (saat menengok ke kanan).
Assalammu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh nas’alukal jannata wanajatan minan nar (saat menengok ke kiri).
Bacaan saat ritual
- Ila hadrotin nabiyil musthofa rosulillahi wa’ala alihi wa’ashabihi wa’azwajihi wadzurriyatihi wa’atba’ihi syai’un lillahi lahum al fatihah 2x
- Tsumma ilaruhi syekh ja’far alkholidi al fatihah 2x
Yang Harus Dibaca
- Robbana innaka jami’un nasi liyaumin laroi bafih, innallaha la yukh liful
mii’ad 150.000x
Keterangan :
- Seorang pengamal diharuskan puasa dengan pantangan tidak boleh
makan yang bersifat (asin maupun manis buatan).
- Dalam menjalankan ritual harus membakar buhur ambar.
- Si pengamal boleh mengangsur amalan diatas berapapun hitungannya.
Asalkan, sebelum mencapai target 150.000, si pengamal tidak boleh
membatalkan puasanya.
- Saat ingin menghentikan amalan diatas, seperti capek ingin istirahat
dan sebagainya tutuplah dengan doa sebagai berikut :
Allohummajma’baini wabaena jam’il maalii birohmatika ya arhamar rohimin. Allohummajma’ baini wabaena jam’I alat tidarilii birohmatika ya arhamarrohimin wal hamdulillahi robbil alamin 3x.
copas dari websitnya Mas Idris Nawawi
Harta Gaib sesungguhnya
Lech Walesa
Lech Walesa bekerja sebagai tukang listrik di galangan kapal Gdansk, Polandia. Lantaran ketidakadilan yang dilakukan perusahaan terhadap buruh, Lech Walesa mendirikan serikat buruh solidaritas. Popularitasnya pun meningkat tajam yang berujung pada jatuhnya pemerintahan komunis Polandia.
Pada 1990, Lech Walesa mencalonkan diri sebagai presiden Polandia dan terpilih. Jabatan itu dipegangnya selama 5 tahun. Di sisi lain, atas jasanya dalam melawan kediktatoran di Polandia, Lech Walesa mendapat penghargaan Nobel Perdamaian 1993.
Tetapi dalam pemilu 1995, Lech gagal memerpanjang jabatannya. Lalu apa yang dilakukannya?
Lech kembali ke Gdansk dan bekerja lagi sebagai tukang listrik. Ketika itu dia santai saja berkata bahwa dirinya masih muda dan sehat. Di sisi lain, pensiunnya sebagai mantan presiden sangat kecil. Sekitar 500 ribu rupiah sebulan.
Ayatullah Khomeini
Pada 1979, Ayatullah Khomeini datang ke Iran dalam keadaan miskin. Tetapi pesona kharismanya berhasil menumbangkan pemerintah Iran dibawah pimpinan Raja Shah Iran. Sejak itu, seluruh rakyat Iran tunduk dibawah undang-undangnya. Dapat dikatakan, Iran benar-benar berada dalam genggaman tangannya.
Kekuasaan Ayatullah Khomeini tidak surut hingga dia wafat pada 1988. Lalu apa warisan yang ditinggalkan untuk keluarganya?
Hampir tidak ada. Ayatullah Khomeini meninggal dalam keadaan miskin. Persis sama saat kedatangannya pada 1979.
Ketika BJ Habibie (masih menjadi Menristek) berkunjung ke Iran dan melihat rumahnya, Habibie menangis melihat kesederhanaan rumah Sang Ayatullah.
Itu hanya sekelumit kisah manusia sederhana yang pernah memimpin sebuah bangsa. Sebenarnya masih banyak kisah serupa Lech Walesa dan Ayatullah Khomeini. Kisah orang-orang yang miskin harta benda, tetapi mampu mengubah jalannya sejarah.
Harta Kekayaan Capres dan Cawapres
Kini kita sedang menyaksikan beberapa figur yang akan memimpin negeri ini. Dan kita bersyukur figur yang akan tampil memiliki kekayaan yang lumayan besar.
Konon kabarnya keenam figur tersebut memiliki kekayaan kira-kira sebesar ini.
1. SBY : sebesar Rp7,14 Milyar dan USD44.887
2. Boediono: sebesar Rp18,66 Milyar
3. Jusuf Kalla: sebesar Rp253 miliar dan USD14928
4. Wiranto: sebesar Rp. 46,5 milyar
5. Megawati: sebesar Rp.86,26 miliar
6. Prabowo: sebesar Rp. 1,7 trilyun
Sejujurnya saya tidak kagum dengan kekayaan yang mereka miliki. Sebab mereka memang memerolehnya secara halal. Jadi ya buat saya biasa-biasa saja.
Intinya, siapapun yang dalam hidupnya bekerja keras, maka dia layak mendapatkan hasil sesuai dengan apa yang dikerjakannya.
Saat ini mereka sedang menghadapi persaingan dalam memegang kekuasaan di negeri ini, sebagai Presiden dan Wakil Presiden.
Belum jelas siapa yang akan menjadi RI 1 dan RI 2. Sebab Pilpres 2009 belum dimulai.
Ketiga pasangan capres dan cawapres tersebut memiliki peluang yang sama besar. Ketiga pasangan itu sama-sama kandidat kuat untuk menjadi yang terbaik dalam membawa negeri ini menuju Indonesia yang adil dan sejahtera. Impian kita semua.
Dengan kata lain ada 3 skenario kemungkinan yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden periode 2009-2014, yaitu pasangan: (urutan berdasarkan abjad)
1. JK-Win
2. Mega-Prabowo.
3. SBY-Boediono
Siapapun figur yang akan memimpin negeri ini bukanlah wewenang saya. Atau lebih tepatnya wewenang rakyat yang akan mencontreng nanti.
Saya justru sedang berpikir tentang harta kekayaan yang mereka miliki pada 2014 nanti.
Dialog Kuantum 2014
Andaikan salah satu pasangan tersebut memimpin negeri dan kemudian berakhir pada 2014, apa sesungguhnya yang terjadi dengan harta kekayaan mereka?
Inilah hasil dialog yang saya dapatkan.
1. Jusuf Kalla-Wiranto sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014. Pemerintahan berjalan aman dan lancar hingga berakhir pada 2014.
Setelah Jusuf Kalla dan Wiranto tidak lagi menjabat presiden dan wakil presiden, saya mencoba menemuinya dan bertanya seputar harta kekayaan mereka.
BaNi MusTajaB: Bapak Jusuf Kalla, apakah boleh saya mengetahui mengenai harta kekayaan bapak sekarang ini (2014)?
Jusuf Kalla: Bagaimana perkiraan Anda?
BaNi MusTajaB: Umumnya harta kekayaan akan bertambah. Apalagi dengan jabatan yang bapak pegang.
Jusuf Kalla: Salah besar. Anda bisa buktikan sendiri berapa kekayaan saya dan juga kekayaan Bapak Wiranto saat ini (tahun 2014).
BaNi MusTajaB: Lho? Apa sebenarnya yang terjadi dengan kekayaan bapak?
Jusuf Kalla: Harta saya berkurang sekitar 50 persen dari harta yang saya miliki sebelum saya menjadi presiden. Bahkan harta bapak Wiranto berkurang sekitar 40 persen.
BaNi MusTajaB: Mengapa hal itu bisa terjadi? Apa perusahaan bapak bangkrut?
Jusuf Kalla: Anda salah lagi. Ketahuilah, sebagian harta kekayaan saya dan juga harta kekayaan bapak Wiranto telah saya berikan untuk rakyat negeri ini.
BaNi MusTajaB: Apakah bapak tidak takut jatuh miskin?
Jusuf Kalla: Sama sekali tidak. Saya justru bersyukur dapat memberikan sebagian harta saya kepada rakyat.
BaNi MusTajaB: Mengapa demikian?
Jusuf Kalla: Sebab saya dan juga bapak Wiranto percaya bahwa harta yang saya berikan kepada rakyat itu akan diganti oleh Tuhan Yang Maha Besar di akhirat nanti. Itulah harta saya sesungguhnya.
2. Megawati-Prabowo sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014. Pemerintahan berjalan aman dan lancar hingga berakhir pada 2014.
Setelah Megawati dan Prabowo tidak lagi menjabat presiden dan wakil presiden, saya pun mencoba menemuinya dan bertanya seputar harta kekayaan mereka. Ternyata jawabannya sangat mengejutkan.
BaNi MusTajaB: Ibu Megawati, apakah boleh saya mengetahui mengenai harta kekayaan Ibu dan juga Bapak Prabowo?
Megawati: Memangnya kenapa? Kamu pasti berpikir saya dan pak Prabowo mengumpulkan harta saat memimpin negeri ini?
BaNi MusTajaB: Bukan seperti itu maksud saya, Bu. Ya, cuma ingin tahu saja.
Megawati: Ketahuilah ya, dik. Harta kekayaan saya berkurang hampir 30 persen. Sedangkan harta milik pak Prabowo berkurang sangat banyak. Mungkin sekitar 70 persen.
BaNi MusTajaB: Mengapa bisa begitu? Apa bisnis SPBU lagi surut? Atau….?
Megawati: Kamu kok bicara begitu, dik. Tidak mungkin saya mengurus SPBU saat saya menjadi presiden. Justru sebagian harta kekayaan saya berikan untuk membantu wong cilik.
BaNi MusTajaB: Oh…begitu ya, Bu.
Megawati: Ya, iyalah. Saya ini kan dipilih wong cilik. Padahal wong cilik itu umumnya miskin dan tidak mampu. Makanya saya gigih membantu mereka dengan harta saya dan bukan menggunakan anggaran belanja Negara.
BaNi MusTajaB: Lantas apa yang terjadi dengan kekayaan Pak Prabowo?
Megawati: Oooaaalllaaaah, dik. Pak Prabowo itu sangat sangat perhatian dengan wong cilik. Kekayaannya yang trilyunan itu hampir habis digunakan untuk membantu wong cilik di negeri ini. Syukurlah ada hasilnya. Rakyat yang miskin menjadi berkurang.
BaNi MusTajaB: Apa Bu Mega dan Pak Prabowo tidak takut miskin?
Megawati: Ayah saya yang proklamator itu ketika meninggal juga tidak membawa apa-apa. Kekayaannya tidak ada. Rumah saja tidak punya. Karena itu saya malu apabila saya mengumpulkan harta saat saya dipercaya sebagai presiden.
BaNi MusTajaB: Jadi….????
Megawati: Tuhan Maha Tahu dengan perbuatan hambaNya. Saya dan Pak Prabowo berharap agar tidak ada lagi kemiskinan di negeri ini. Meskipun kami harus mengorbankan harta milik pribadi.
3. SBY-Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014. Pemerintahan berjalan aman dan lancar hingga berakhir pada 2014.
Setelah SBY dan Boediono tidak lagi menjabat presiden dan wakil presiden, saya pun mencoba menemuinya dan bertanya seputar harta kekayaan mereka. Karena Bapak SBY sedang ada acara keluarga, maka saya menemui Bapak Boediono.
BaNi MusTajaB: Begini Pak Budiono. Apakah saya boleh mengetahui mengenai…..
Boediono: Ya, saya sudah tahu. Anda pasti ingin bertanya tentang harta kekayaan saya dan juga harta milik Pak SBY.
BaNi MusTajaB: Tentu Pak Bud tidak keberatan menjelaskannya..
Boediono: Tentu saja tidak. Silahkan diaudit dan dicek dengan teliti.
BaNi MusTajaB: Tetapi saya mendengar harta bapak berkurang.
Boediono: Ya, begitulah. Secara materi, harta saya dan harta Pak SBY berkurang. Tetapi kami yakin, harta itu akan kami peroleh kembali suatu saat nanti.
BaNi MusTajaB: Lho? Apa maksud Pak Bud?
Boediono: Sebagai orang yang beragama, tentu kami percaya bahwa setiap amal perbuatan akan diberi ganjaran berlipat ganda. Karena itu, saya tidak menyesal harta saya dan harta Pak SBY berkurang.
BaNi MusTajaB: Tapi Bapak sudah tua. Andaikan harta itu diperoleh kembali maka percuma saja harta itu.
Boediono: Kamu memang bodoh. Maksud saya begini. Ganjaran atau pahala itu akan kami peroleh di akherat nanti. Kami sedekahkan harta kami untuk kemaslahatan umat. Karena kami percaya, sedekah memberi banyak faedah yang besar saat kita bertemu Tuhan di alam barzah. Insya Allah.
Harta Gaib
Saya tersenyum usai mewawancarai mereka. Ternyata mereka memiliki pemikiran yang jernih dan cerdas. Jabatan tidak dijadikan alat untuk menumpuk kekayaan. Sebaliknya, harta pribadi yang mereka miliki justru membawa manfaat bagi rakyat negeri ini.
Mereka lebih memilih harta yang abadi. Harta yang akan diperolehnya di alam akherat saat bertemu Tuhan Yang Maha Kuasa. Itulah harta gaib.