Para dokter hewan di Jerman dibuat bingung dengan kejadian yang menimpa beberapa beruang di sebuah kebun binatang di Leipzig. Entah terkena penyakit apa, beruang-beruang ini kehilangan bulu mereka begitu saja.
Jika kalian sedang berjalan di kebun binatang Leipzig dan melihat beruang-beruang tersebut, mungkin kalian mengira sedang menyaksikan seekor chupacabra atau monster misterius lainnya. Namun sesungguhnya hewan dengan bentuk aneh tersebut adalah beruang yang kehilangan bulu-bulu mereka akibat penyakit yang belum teridentifikasi oleh para dokter hewan. Anehnya, penyakit aneh ini hanya menyerang beruang betina.
Ini adalah Dolores, salah satu beruang malang yang kehilangan bulunya.
Beruang-beruang tersebut berasal dari Amerika Selatan dan normalnya memiliki bulu berwarna coklat tua yang seharusnya bertambah lebat dalam bulan ini karena memasuki musim dingin.
Dan hati kalian mungkin akan lebih miris jika melihat rupa mereka sebelum terkena penyakit. So Cute..
Simbol khas Bukittinggi dan Sumatera Barat ini memiliki cerita dan keunikan dalam perjalanan sejarahnya. Hal tersebut dapat ditelusuri dari ornamen pada Jam Gadang. Pada masa penjajahan Belanda, ornamen jam ini berbentuk bulat dan di atasnya berdiri patung ayam jantan.
Pada masa penjajahan Jepang , ornamen jam berubah menjadi klenteng. Sedangkan pada masa setelah kemerdekaan, bentuknya ornamennya kembali berubah dengan bentuk gonjong rumah adat Minangkabau .
Angka-angka pada jam tersebut juga memiliki keunikan. Angka empat pada angka Romawi biasanya tertulis dengan IV, namun di Jam Gadang tertera dengan IIII.
Dari menara Jam Gadang, para wisatawan bisa melihat panorama kota Bukittinggi yang terdiri dari bukit, lembah dan bangunan berjejer di tengah kota yang sayang untuk dilewatkan.
Saat dibangun biaya seluruhnya mencapai 3.000 Gulden dengan penyesuaian dan renovasi dari waktu ke waktu. Saat jaman Belanda dan pertama kali dibangun atapnya berbentuk bulat dan diatasnya berdiri patung ayam jantan.
Sedangkan saat masa jepang berubah lagi dengan berbentuk klenteng dan ketika Indonesia Merdeka berubah menjadi rumah adat Minangkabau.
Setiap hari ratusan warga berusaha di lokasi Jam Gadang. Ada yang menjadi fotografer amatiran, ada yang berjualan balon, bahkan mencari muatan oto (kendaraan umum) untuk dibawa ke lokasi wisata lainnya di Bukittinggi.
“Jam Gadang ini selalu membawa berkah buat kami yang tiap hari bekerja sebagai tukang foto dan penjual balon di sini. Itu sebabnya jam ini menjadi jam kebesaran warga Minang,” ujar Afrizal, salah seorang tukang potret amatir di sekitar Jam Gadang.
Untuk mencapai lokasi ini, para wisatawan dapat menggunakan jalur darat. Dari kota Padang ke Bukittinggi, perjalanan dapat ditempuh selama lebih kurang 2 jam perjalanan menggunakan angkutan umum. Setelah sampai di kota Bukittinggi, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menggunakan angkutan kota ke lokasi Jam Gadang.
Lebih Jauh Tentang Jam Gadang:
Sepintas, mungkin tidak ada keanehan pada bangunan jam setinggi 26 meter tersebut. Apalagi jika diperhatikan bentuknya, karena Jam Gadang hanya berwujud bulat dengan diameter 80 sentimeter, di topang basement
dasar seukuran 13 x 4 meter, ibarat sebuah tugu atau monumen. Oleh karena ukuran jam yang lain dari kebiasaan ini, maka sangat cocok dengan sebutan Jam Gadang yang berarti jam besar.
Bahkan tidak ada hal yang aneh ketika melihat angka Romawi di Jam Gadang. Tapi coba lebih teliti lagi pada angka Romawi keempat. Terlihat ada sesuatu yang tampaknya menyimpang dari pakem. Mestinya, menulis angka Romawi empat dengan simbol IV. Tapi di Jam Gadang malah dibuat menjadi angka satu yang berjajar empat buah (IIII). Penulisan yang diluar patron angka romawi tersebut hingga saat ini masih diliputi misteri.
Tapi uniknya, keganjilan pada penulisan angka tersebut malah membuat Jam Gadang menjadi lebih “menantang” dan menggugah tanda tanya setiap orang yang (kebetulan) mengetahuinya dan memperhatikannya. Bahkan uniknya lagi, kadang muncul pertanyaan apakah ini sebuah patron lama dan kuno atau kesalahan serta atau atau yang
lainnya. Dari beragam informasi ditengah masyarakat, angka empat aneh tersebut ada yang mengartikan sebagai penunjuk jumlah korban yang menjadi tumbal ketika pembangunan. Atau ada pula yang mengartikan, empat orang tukang pekerja bangunan pembuatan Jam Gadang meninggal setelah jam tersebut selesai. Masuk akal juga, karena jam tersebut diantaranya dibuat dari bahan semen putih dicampur putih telur.
Jika dikaji apabila terdapat kesalahan membuat angka IV, tentu masih ada kemungkinan dari deretan daftar misteri. Tapi setidaknya hal ini tampaknya perlu dikesampingkan.
Sebagai jam hadiah dari Ratu Belanda kepada controleur (sekretaris kota), dan dibuat ahli jam negeri Paman Sam Amerika, kemungkinan kekeliruan sangat kecil. Tapi biarkan saja misteri tersebut dengan berbagai kerahasiaannya.
Namun yang patut diketahui lagi, mesin Jam Gadang diyakini juga hanya ada dua di dunia. Kembarannya tentu saja yang saat ini terpasang di Big Ben, Inggris. Mesin yang bekerja secara manual tersebut oleh pembuatnya, Forman (seorang bangsawan terkenal) diberi nama Brixlion.
Sekarang balik lagi ke angka Romawi empat, apakah pembuatan angka empat yang aneh itu disengaja oleh pembuatnya, juga tidak ada yang tahu. Tapi yang juga patut dicatat, bahwa Jam Gadang ini peletakan batu pertamanya dilakukan oleh seorang anak berusia enam tahun, putra pertama Rook Maker yang menjabat controleur Belanda di Bukittinggi ketika itu.
Ketika masih dalam masa penjajahan Belanda, bagian puncak Jam Gadang terpasang dengan megahnya patung seekor ayam jantan. Namun saat Belanda kalah dan terjadi pergantian kolonialis di Indonesia kepada Jepang, bagian atas tersebut diganti dengan bentuk klenteng. Lebih jauh lagi ketika masa kemerdekaan, bagian atas klenteng diturunkan diganti gaya atap bagonjong rumah adat Minangkabau.
Leonardo Da vinci merancang banyak senjata termasuk crossbows raksasa, mesin senjata , menara pengepungan, bom cluster dan Tank modern, namun karya-karyanya hanya sebatas tulisan dan design yang dituangkan dalam sebuah buku “Atlantic Codex”.
The Codex Atlanticus (Atlantic Codex) adalah sebuah buku penting karya Leonardo Da Vinci terdiri dari dua belas volume, dalam kumpulan gambar dan tulisan-tulisan,dari namanya menunjukkan buku itu seperti luasnya benua atlantis.terdiri dari 1.119 halaman dari tahun 1478-1519, isinya meliputi berbagai macam pelajaran, dari penerbangan, kesenjataan ,alat-alat musik, matematika sampai pertanian.
yang akan kita ungkap sekarang adalah khusus tentang peralatan perangnya saja yang di ciptakan oleh Leonardo Da vinci, berikut ulasanannya :
1. Leonardo Da Vinci Terminator
Sketsa prajurit mekanis tidak ditemukan sampai tahun 1957, ketika ditemukan oleh Carlo Pedretti, tersembunyi di antara berbagai macam desain rancangan. sketsa tersebut dibuat tahun 1495, namun tidak ada upaya untuk merancang sampai tahun 1996 ketika Mark Rosheim menerbitkan studi yang independen tentang robot bekerjasama dengan Florence Institute dan Museum Sejarah Ilmu Pengetahuan.
Namun, tidak sampai 2002 Rosheim membangun fisik lengkap dari model robot untuk dokumenter BBC. Sejak itu, seorang prajurit tercipta dengan menempel pada roda kayu persis seperti sketsa Da vinci, yang diberinama “Robot Leonardo” telah dimasukkan dalam pameran hingga museum.
Pada 2007 Mario Taddei melakukan penelitian baru dan menemukan data dokumen asli cukup untuk membangun sebuah versi dari tentara robot, lebih terkait erat dengan gambar aslinya. Robot ini dirancang hanya untuk kepentingan diri, bukan untuk perang atau teater. gerakannya yang agak terbatas karena hanya memindahkan lengan kanan dan kiri ketika diambil dengan tali. Model khusus ini akan ditampilkan dalam berbagai pameran di seluruh dunia dan hasil penelitian Tadei kemudian diterbitkan dalam buku, Leonardo Da Vinci’s Robots.
2. Machine Gun
Multi-barrelled mitralyur merupakan senjata luar biasa dengan kekuatan api. Da Vinci membuat sketsa artileri ini sekitar tahun 1480 di Florence, Prototype ini berbentuk seperti kipas yang berpotensi menjadikannya sebagai senjata yang efektif terhadap pasukan musuh yang berjumlah banyak. Desainnya yang mudah untuk bergerak pada berbagai macam kondisi karena ringan dan terpasang pada roda.
3. Cluster Bomb
Untuk menghancurkan, senjata yang sudah dikenal pada saat itu , Da Vinci kemudian merancang sebuah senjata yang sangat mematikan, terdiri dari kerang yang di campur dengan tanah liat kemudian di jejali kedalam sebuah bola besi. Setelah ditembakkan, bola ini meledak ke dalam banyak potongan-potongan dalam jumlah besar dengan jangkauan dan dampak yang mematikan.
4. Scythed Chariots
Ini adalah salah satu karya paling indah dari manuskrip Leonardo . yakni sketsa kereta kuda yang dikelilingi dengan pedang-pedang melengkung untuk menebas orang yang didepannya, Da Vinci meng ilustrasikannya dengan gambar yang jelas dan pembunuhan besar-besaran
5. Barrage Cannon
Gambar Sketsa ini adalah gambar pertama dari buku Codex Atlanticus. Gambar itu sendiri sangat lengkap dan cukup menarik, yang menggambarkan rencana penyerangan dengan enambelas radial cannons. Aspek yang paling menarik dari proyek ini adalah pusat pengebom itu sendiri, Tempat sepasang pedal mekanik dan gear roda, memberikannya sekilas tentang senjata berat ini.
6. Tank
Ini mungkin salah satu yang paling terkenal dari proyek Da Vinci. Idenya membuat mesin yang menyebabkan kepanikan dan kerusakan pihak musuh, kendaraan ini bentuknya seperti kura-kura dikuatkan dengan piringan logam dan cincin ditambah beberapa cannon.
Dalam sebuah proposal pekerjaan kepada Duke of Milan, Da Vinci berkata “Saya dapat membuat mobil yg berlapis baja, aman dan yg tak dpt disangkal, yang akan memasuki jarak yang dekat dengan artileri musuh , dan tidak akan melukai prajurit yang mengendarainya. Tank tersebut bisa membuat kejutan dan kekaguman” pada abad ke-15 teknologi tersebut tidak mungkin bisa diterapkan karena beberapa kendala serius yang di hadapi Da Vinci yang pada akhirnya proyek tersebut diabaikan.
7. Dinding Pertahanan
Leonardo merancang desain yang rumit dari metode pertahanan. Di sini, bila tembok berada di bawah serangan, prajurit yang tersembunyi di belakang tembok dapat dengan cepat dan mudah menangkal serangan musuh dengan satu gerakan sistem levers. sehingga musuh yang berada di tangga dapat dengan mudah dijatuhkan.
8. Catapult
Dasar desain Catapult telah digunakan selama ratusan tahun sebelum Da Vinci menyempurnakannya. Dia benar-benar membuatnya dengan berbagai model. Desain khusus ini menggunakan dua pegas untuk menghasilkan energi yang besar untuk menggerakkan proyektil dari batu dengan jarak yang lebih akurat dan untuk melontarkan sebuah peluru digunakanlah engkol yang berada disamping mesin catapult.
9. Benteng
Benteng ini dirancang dengan konsep yang aman dari serangan ,bentuknya yang rumit dan inovatif kiranya merupakan sebuah pertahananan yang efektif terhadap dampak dari senjata yang mematikan.
Benteng ini bentuk desainnya sangat modern dengan menara bundar dan agak condong, dinding eksterior dirancang untuk menahan serangan dari senjata api. Sang raja tinggal di pusat Istana seperti pada gambar, juga jalan rahasia bawah tanah. Di samping itu, benteng ini memiliki dua tingkat konsentris dinding, yang paling atas berbentuk bulat, untuk membantu melenturkan dampak meriam . Lubang kecil memungkinkan untuk memerangi musuh dari luar dengan resiko cedera yang kecil.
10. Meriam yang dapat diturunkan
Meriam merupakan peralatan perang yang sangat berat dan apabila di bawa untuk berperang sangat merepotkan sekali maka Da Vinci merancangnya dengan struktur yang dapat dengan mudah dibongkar dan diangkut, sehingga memungkinkan meriam dapat dipindahkan dengan mudah.
11. Springald
The Springald adalah sebuah perangkat untuk melemparkan baut besar atau batu-batu yang mirip dengan crossbow kontemporer yang bisa diayunkan.Contoh gambar ini ditemukan, namun para arkeolog tidak menemukan mesinnya. Hal ini sangat mungkin bahwa ini karena bahan yang digunakan telah di daur ulang ketika alat tersebut tidak lagi berguna.
12. Helicopter
sketsa ini dibuat tahun 1493 dan tidak ditemukan sampai abad ke-19. Desainnya terdiri dari sebuah benda spiral yang digerakkan oleh sistem yang belum sempurna, namun lebih dari dua ratus tahun kemudian, perkiraannya menjadi kenyataan.
13. Kapal Berlapis Baja
Da Vinci menggambar sebuah kapal yg berlapis baja ringan dan pada haluan kapal dilindungi oleh logam yang berguna untuk menghancurkan kapal musuh atau sebagai perisai. Perisai tersebut kemudian terbuka pada jarak tembak yang tepat dengan kapal musuh setelah terbuka dan diturunkan kedalam air dan perisai itu berfungsi juga sebagai rem.
14. Crossbow Raksasa
Crossbow ini sangat besar dibnutuhkan enam roda untuk mengatur sudut dalam meningkatkan stabilitas peluru Crossbow ini bukan panah melaikan bola-bola yang berat.Busur dibuat dengan potongan-potongan kayu fleksibel yang terikat dan diadakan di tempat oleh pivoting pin. Memiliki panjang kira-kira tiga belas meter dan dengan sistem mekanisme yang rumit.
15. Siege Weapon
Model ini diusulkan oleh Leonardo sebagai mesin yang dirancang untuk menyerang dinding pertahanan, terdiri dari struktur dan jembatan berlapis baja yang melindungi prajurit agar tidak terluka dalam menembus pertahan musuh.
Pada tahun 1912, seorang pedagang barang antik mendapatkan sebuah manuskrip kuno yang dipercaya telah berusia beberapa ratus tahun. Hingga sekarang, manuskrip ini dianggap sebagai dokumen paling misterius di dunia karena sejak penemuannya pada tahun 1912 hingga sekarang, belum ada yang berhasil memecahkan arti dari tulisan-tulisan yang ada di dalamnya.
Manuskrip Voynich - Penemuan
Manuskrip ini pertama kali muncul ke permukaan pada tahun 1912 ketika seorang pedagang dan pengumpul buku kuno bernama Wilfrid M Voynich menemukannya di antara kumpulan manuskrip kuno yang tersimpan di Vila Mondragone di frascati dekat Roma.
Voynich segera mengenali pentingnya penemuan itu. Walaupun hanya terlihat seperti sebuah buku pegangan para alchemist, Voynich bisa melihat bahwa manuskrip itu sepenuhnya tertulis di dalam bahasa kode. Ia lalu meminta para kryptolog paling terkenal pada zamannya untuk memecahkan misteri tulisan-tulisan dalam manuskrip tersebut. Namun usaha itu tidak membuahkan hasil.
Manuskrip Voynich - Sejarah
Tidak ada yang mengetahui secara pasti asal muasal manuskrip tersebut. Berdasarkan pada gambar-gambar yang ada di dalamnya, para ahli percaya bahwa manuskrip itu berasal dari Eropa dan kemungkinan berasal dari abad 15 atau 17 Masehi.
Catatan kuno yang diketahui pertama kali menyinggung manuskrip ini berasal dari surat seorang alchemist bernama Georg Baresch yang ditujukan kepada Athanasius Kircher, seorang sarjana Jesuit dari Roma.
Dalam suratnya, Baresch meminta bantuan Kircher untuk memecahkan arti tulisan-tulisan dalam manuskrip tersebut. Namun Kircher juga tidak bisa memecahkan misteri itu. Setelah kematian Baresch, kepemilikan manuskrip tersebut jatuh ke tangan Kircher dan tersimpan rapi di perpustakaan Collegio Romano. Manuskrip ini tetap tersimpan rapi di tempat itu hingga 250 tahun kemudian.
Pada tahun 1912, Collegio Romano yang membutuhkan uang memutuskan untuk menjual sebagian manuskrip-manuskrip kuno yang dimilikinya kepada para kolektor dan saat itulah Voynich mendapat 30 diantaranya, termasuk manuskrip misterius itu.
Manuskrip Voynich - Karakteristik dan Isi
Walaupun ukurannya cukup kecil, hanya 7 kali 5 inci. Namun manuskrip itu memiliki ketebalan 240 halaman. Di dalam setiap halamannya kita bisa menemukan tulisan-tulisan tangan dengan huruf-huruf yang tidak dikenal beserta ilustrasi-ilustrasi kasar seperti tanaman, diagram astrologi dan bahkan wanita telanjang.
Manuskrip itu berisi 170.000 huruf yang dipisahkan dengan spasi sempit. Kebanyakan huruf itu ditulis hanya dengan satu atau dua kali goresan pena. Para peneliti menduga bahwa jumlah jenis alphabet di dalam manuskrip itu hanya sekitar 20-30 huruf yang berbeda. Luar biasanya, alphabet yang digunakan di manuskrip tersebut tidak memiliki keterkaitan dengan bahasa-bahasa yang ada di Eropa kuno.
Dari gambar-gambar ilustrasi yang dibuat di dalam manuskrip, para peneliti menyimpulkan bahwa manuskrip tersebut berisi catatan-catatan mengenai herbal, astronomi, biologi, kosmologi, farmasi dan resep-resep obat. Namun isinya, masih merupakan misteri.
Manuskrip Voynich - Usaha memecahkan misteri
Pada tahun 1921, seorang profesor filsafat dari Universitas Pennsylvania bernama Willaim R Newbold mengklaim bahwa di setiap karakter yang terdapat di dalam manuskrip Voynich ada goresan pena yang sangat halus yang hanya bisa dilihat dengan kaca pembesar dan membentuk huruf-huruf Yunani kuno.
Berdasarkan asumsi ini, Newbold menyimpulkan bahwa Manuskrip ini berisi mengenai penemuan-penemuan sains dan ditulis pada abad ke-13 oleh ilmuwan dan filsuf Roger Bacon. Satu dekade kemudian, kesimpulan Newbold dibantah oleh para peneliti lainnya dengan mengatakan bahwa goresan halus tersebut hanyalah pecahan alami dari tinta yang digunakan untuk menulis.
Usaha Newbold hanyalah sebuah permulaan dari usaha panjang untuk memecahkan misteri ini.
Pada tahun 1940an, pemecah kode amatir bernama Joseph M Feely dan Leonell C Strong menggunakan huruf-huruf Roma yang bisa disubtitusikan ke karakter Voynich. Dari hasil penelitiannya, Strong menyimpulkan bahwa manuskrip ini dibuat oleh penulis Inggris dari abad 16 bernama Anthony Ascham yang salah satu karyanya berjudul "A Little Herbal" diterbitkan tahun 1550.
Walaupun manuskrip tersebut memiliki kemiripan isi dengan "A Little Herbal", namun para peneliti tidak bisa melacak bagaimana Anthony Ascham bisa mendapatkan pengetahuan mengenai kryptografi. Kesimpulan Strong akhirnya diabaikan oleh peneliti lainnya.
Pada tahun 1945, Misteri ini diserahkan ke tangan para ahli pemecah kode yang berhasil memecahkan kode tentara jepang pada perang dunia II. Tim pemecah kode ini belum pernah gagal memecahkan kode apapun yang disodorkan. Namun mereka juga gagal menyingkap misteri manuskrip Voynich.
Pada tahun 1978, seorang ahli bahasa bernama John Stojko mengklaim bahwa teks yang terdapat dalam manuskrip Voynich sesungguhnya ditulis dalam bahasa Ukrainia dengan seluruh huruf hidupnya dihilangkan. Namun dengan metode ini, terjemahan yang dihasilkan sepertinya tidak masuk akal. Seperti satu kalimat yang berbunyi : "Emptiness is that what Baby God's Eye is fighting for" sama sekali tidak sesuai dengan ilustrasi yang ada pada halamannya.
Pada tahun 1987, seorang ahli fisika bernama Leo Levitov menyatakan bahwa manuskrip tersebut dihasilkan oleh kaum Cathar, sebuah sekte yang dianggap sesat pada abad pertengahan di Perancis. Menurut Levitov, huruf yang digunakan adalah campuran dari berbagai bahasa, yaitu Belanda, Jerman dan Perancis kuno. Walaupun sepertinya masuk akal, namun hasil terjemahan yang dihasilkan Levitov tidak juga menjadi masuk akal jika dibandingkan dengan sejarah ataupun teologi kaum Cathar.
Manuskrip Voynich - Hoax
Setelah menjalani puluhan tahun penelitian, ada satu teori yang saat ini dianggap paling masuk akal, yaitu bahwa manuskrip Voynich hanyalah sebuah hoax atau rekayasa.
Klaim ini pada awalnya datang dari seorang psikolog dan dosen ilmu komputer dari universitas Keele di Inggris yang bernama Gordon Rugg. Ia mempublikasikan penemuannya pada jurnal cryptologia pada tahun 2004.
Selama tiga bulan, Rugg, meneliti manuskrip misterius tersebut tanpa hasil hingga ia sampai pada kesimpulan bahwa manuskrip tersebut hanyalah sebuah hoax. Kesimpulan ini membuat para Voynichologist terkesan. Mereka yang selama bertahun-tahun mencoba memecahkan misteri manuskrip ini tanpa hasil tiba-tiba merasa bahwa ini adalah jawaban yang masuk akal.
Rugg sampai pada kesimpulan ini setelah melihat struktur bahasa yang aneh pada manuskrip ini. Misalnya pada folio 78R, dengan menggunakan model pemecahan versi Rugg, akan terbaca : qokedy qokedy dal qokedy qokedy.
Kata qokedy diulang hingga empat kali dalam sebuah kalimat pendek. Pengulangan seperti ini merupakan hal yang tidak pernah ditemukan dalam bahasa manusia. Terlalu aneh, jadi pastilah manuskrip ini hanyalah sebuah hoax, demikian kesimpulan Rugg. Kesimpulan ini memang tidak pernah terpikirkan sebelumnya oleh peneliti lain.
Kemudian Rugg mulai mencari pemecahan lebih lanjut berdasarkan atas asumsi hoax. Ia kemudian bertanya pada dirinya sendiri. Jika saya tinggal di abad 16 dan ingin membuat sebuah buku yang misterius namun tidak terpecahkan, bagaimanakah cara yang paling murah dan gampang ?
Ia lalu menemukan sebuah peralatan yang disebut Cardan Grille yang pertama kali dideskripsikan pada tahun 1550 oleh Girolamo Cardano. Menurut Rugg, apabila menggunakan alat itu, seseorang yang cukup cerdas dapat menulis satu halaman manuskrip Voynich dalam satu atau dua jam yang berarti dapat menyelesaikan satu buku dalam waktu tiga atau empat bulan termasuk ilustrasi-ilustrasinya.
Rugg bahkan berani menyimpulkan bahwa manuskrip ini dibuat oleh seorang alchemist Inggris bernama Edward Kelley.
Lalu pertanyaannya, jika manuskrip ini hanyalah sebuah rekayasa, mengapa seseorang mau bersusah payah membuatnya ? Rugg punya jawabannya, yaitu uang.
Menurut catatan sejarah, Raja Roma, Rudolph II yang diperlihatkan manuskrip tersebut pertama kali begitu tertarik dengan keindahan buku tersebut sehingga memutuskan untuk membelinya seharga 600 Dukat Emas, atau sekitar $50.000 zaman sekarang. Jumlah uang yang cukup besar bagi sang perekayasa.
Pada tahun 2007, hipotesis Rugg didukung oleh dua kriptolog terkenal bernama Andreas Schinner dan Claude Martin.
Manuskrip Voynich - Sekarang
Walaupun kesimpulan Rugg cukup masuk akal, namun argumennya tidak begitu saja diterima oleh Voynichologist lainnya. Menurut mereka, bisa saja manuskrip tersebut dibuat untuk menyimpan pesan rahasia dalam kalimat-kalimat yang tidak teratur. Rugg tidak membantah kemungkinan ini.
Pada tahun 1961, manuskrip Voynich dibeli oleh H.P Kraus senilai $24.500. Manuskrip itu kemudian didonasikan ke universitas Yale pada tahun 1969 dan disimpan dengan rapi di perpustakaan Yale hingga saat ini.
Jadi apakah misteri manuskrip Voynich sudah terpecahkan ? Saya menyerahkan kepada anda untuk menilainya. Namun menurut saya, misteri Voynich tidak akan benar-benar terpecahkan sebelum kita mengidentifikasi penulis sesungguhnya.
Mungkin kita sudah pernah melihat foto "Mata Tuhan"...sekarang kita memiliki foto pertama dari "Tangan Tuhan". Sekumpulan awan indah berwarna biru membentuk sebuah citra tangan beserta telapaknya. Telapak tangan tersebut seakan-akan berusaha menggenggam sebuah bola api yang bercahaya. Foto luar biasa ini diambil oleh Observatory Chandra X-Ray milik NASA yang mengorbit 580 km diatas bumi.
Orang-orang berkata bahwa Tuhan berbicara dengan manusia lewat bencana alam, gempa bumi, penyakit dan kelaparan. Namun itu tidak terjadi pada tanggal 5 Februari 2009 di pantai Rosarita, Baja, Mexico. Tuhan berbicara dengan seorang pengacara lewat sebuah awan.
Dalam postingan saya sebelumnya, Foto NASA : Mata dan Tangan Tuhan, citra mata dan tangan Tuhan terbentuk dari sekumpulan awan biru dan fenomena luar biasa itu terjadi di luar atmosfer bumi. Kali ini, seberkas cahaya dan awan membentuk sebuah tangan terjadi di langit di dalam atmosfer bumi.
Foto dibawah ini diambil oleh seorang pengacara yang sedang berakhir pekan bersama pasangannya di Baja, Mexico. Ia menyebutnya "The Hand of God".
Beberapa orang akan menganggap hal ini sebagai sebuah kebetulan. Mungkin saja ! Namun menurut saya, apabila segumpal awan dan seberkas cahaya bekerjasama membentuk tangan seperti ini, maka saya akan menyebutnya salah satu kebetulan paling indah yang pernah saya lihat.
saya meyinggung tentang seorang ahli fisika bernama Ronald Mallett yang percaya bahwa dalam tempo sepuluh tahun mesin waktu sudah dapat diciptakan dan beroperasi. Dan saat ini, ia mengaku telah siap untuk mewujudkan sebuah mesin waktu segera setelah dana yang dibutuhkan terkumpul.
Time travel (perjalanan lintas waktu) telah menimbulkan fantasi luar biasa di seluruh dunia. Sejak trilogi Back to the Future, semakin banyak orang yang percaya bahwa hal itu dapat diwujudkan. Termasuk dalam diri seorang ahli fisika dan profesor dari universitas Connecticut bernama Ronald Mallett.
Prof Mallett menciptakan mesin waktu untuk satu tujuan. Untuk mengunjungi ayahnya yang sudah tiada. Cinta terhadap ayahnya ini membuat ia bertekad untuk membengkokkan ruang dan waktu. Ia menyebutnya "Misi seumur hidup". "Saya pikir jika saya dapat membuat sebuah mesin waktu, maka saya dapat kembali ke masa lalu dan menolong nyawa ayah saya." Kata Mallett. Ayahnya meninggal pada saat ia berumur 10 tahun.
Sebelumnya, Mallett tidak pernah menceritakan rencananya untuk membuat mesin waktu kepada orang lain. Ia tidak ingin orang-orang menganggapnya gila. Walaupun sepertinya mustahil, ia tetap percaya bahwa suatu hari ia akan punya cara untuk mewujudkannya.
"Sangat rumit, tapi tidak gila", Itulah pendapat beberapa ilmuwan yang mempelajari ide Mallett. Albert Einstein pernah berteori bahwa ruang dan waktu saling berhubungan dan gravitasi dapat membengkokkan waktu sama seperti ia dapat membengkokkan ruang.
Menurut Mallett, ia akan menciptakan putaran gravitasi yang cukup kuat untuk membengkokkan ruang dan waktu. "Jika saya membengkokkan ruang dengan kekuatan yang cukup, maka waktu akan membengkok membentuk lingkaran." Lanjutnya.
Lingkaran waktu itu seperti sebuah lorong waktu. Mallett percaya ia dapat bergerak maju dan mundur lewat lingkaran itu. Dan untuk membentuk lorong waktu itu, ia akan menggunakan laser yang bersilangan.
Namun mesin waktu ini punya satu kelemahan. Bahkan walaupun mesin ini berhasil bekerja dan membuktikan kebenaran teori Mallett, Mesin ini hanya dapat membawa seseorang kembali ke masa sejak mesin ini dinyalakan. Jadi apabila mesin ini mulai dinyalakan pada tanggal 10 Juli 2009, maka seseorang tidak akan dapat kembali ke waktu sebelum tanggal tersebut. Jadi, Mallett tidak akan pernah punya kesempatan mengunjungi ayahnya yang sudah tiada. Menurut Mallett, paling tidak ini adalah sebuah langkah awal.
Mesin waktu atau time travel sendiri hingga saat ini masih dianggap sebagai fantasi belaka. Terutama dengan adanya teori "grandfather paradox". Teori ini mengatakan jika anda kembali ke masa lalu dan membunuh kakek anda, maka tentu anda akan menghilang dari dunia. Mengubah garis waktu itulah yang disebut paradox. Akibat mengubah susunan waktu, maka dunia akan terbagi kedalam milyaran kemungkinan. Kedengarannya mustahil.
Lagipula, sebagian berpendapat, apabila mesin waktu memang bisa diciptakan, seharusnya dunia ini sudah dipenuhi dengan para time traveler.
Namun seorang astronom ternama benama Dr David Whitehouse berkata bahwa dunia sains memerlukan orang seperti Mallett. "Saya tidak menganggap dia gila. Mungkin teorinya salah, mungkin dia menyimpang. Tapi bukanlah sesuatu yang memalukan bila kita salah. Mengalami kesalahan adalah langkah awal dalam penyelidikan alam semesta"
Apakah ini sebuah rekayasa dan lelucon yang terencana ? biarlah para ahli fisika yang menentukannya
Mayat yang terawetkan (incorruptible) telah dipercaya di kalangan Kristen dan Katolik, terutama Katolik, sebagai sebuah fenomena yang lazim terjadi di kalangan orang-orang kudus. Mereka Mempercayai adanya intervensi Ilahi yang menyebabkan tubuh mereka yang meninggal tidak mengalami dekomposisi. Berbeda dengan mumifikasi, Kejadian ini terjadi tanpa adanya campur tangan manusia. Kadang-kadang dilaporkan adanya peristiwa ajaib lain yang menyertainya, seperti bau harum yang menyelimuti mayat orang suci tersebut.
Beberapa tubuh orang suci yang Incorruptible bahkan terlihat seperti orang yang sedang tidur. Dalam gereja kristen ortodoks, incorruptibilty adalah elemen yang penting dalam proses kanonisasi atau penentuan kesucian seseorang.
Bagi para skeptis, tentu saja mereka menganggap tubuh yang terawetkan dianggap sebagai sebuah kondisi natural yang kebetulan yang diakibatkan oleh lingkungan pekuburan mereka. Misalnya, apabila daerah pekuburan adalah daerah yang kering dan sedikit oksigen, maka mayat dapat terawetkan secara alami.
Namun mengingat banyaknya jumlah orang suci yang mengalami hal ini, maka mayat yang terawetkan dianggap bukan sebagai sesuatu yang alami, melainkan karena campur tangan Tuhan.
Gereja melaporkan banyak orang-orang suci yang terawetkan, namun hanya beberapa yang dapat kita saksikan dengan mata kepala kita hingga saat ini. Dibawah ini adalah sebagian orang-orang suci tersebut :
St Silvan
Hanya ada sedikit yang diketahui tentang orang kudus ini, kecuali bahwa ia adalah Martir pada abad ke-4. Lihatlah dengan teliti pada gambar diatas, maka kita bisa melihat bekas gorokan di lehernya yang merupakan penyebabkan kematiannya. Adanya tanda salib di pakaiannya menunjukkan bahwa St Silvan kemungkinan adalah seorang pelayan Tuhan. Saat ini tubuhnya diperlihatkan di Gereja St. Blaise di Dubrovnik, Kroasia.
St Clare dari Asisi
St Clare adalah salah satu pendiri Ordo Claris. Dia lahir di Asisi, Italia pada tanggal 16 Juli 1194. Walaupun ia lahir dari keluarga kaya, ia mengalami ketidakpuasan dengan kehidupan duniawi, dan ketika ia berumur 18 tahun, atas bantuan dan saran dari St Fransiskus dari Asisi, ia meninggalkan kehidupan duniawi untuk bergabung dengan biara. Diam-diam ia meninggalkan rumahnya pada malam tanggal 20 Maret 1212. Ia dijemput oleh St Fransiskus Asisi dengan lilin ditangannya, dan dihadapan St Fransiskus Asisi, ia bersumpah untuk menanggalkan kehidupan duniawi untuk menjadi pelayan Yesus. Ia meninggal pada tanggal 11 Agustus 1253 di Asisi. Pada tanggl 23 September 1850, peti matinya diangkat. Ketika para pekerja membukanya, mereka menemukan bahwa pakaian St Clare telah berubah menjadi debu namun tubuhnya masih terawetkan dengan baik.
St. Zita
Ia dilahirkan pada awal abad ke-13 di Montsegradi, sebuah desa dekat Lucca, Italia. Ia dibesarkan dalam keluarga yang takut Tuhan. St. Zita cinta Tuhan, ia selalu rajin untuk berdoa dan mengikuti misa. Ia pernah bekerja menjadi pelayan pada sebuah keluarga kaya yang bernama Fatinelli. Karena sikapnya yang baik dan tidak pernah mengeluh, para pelayan yang lain iri dengannya dan selalu menyiksanya dengan keji. Namun Zita tetap rendah hati karena Tuhan. Zita meninggal pada 27 April 1272 pada usia 60 tahun. Tubuhnya ditemukan terawetkan pada tahun 1580 dan saat ini ditaruh di gereja St.Frediano di Lucca, Italia, persis disamping rumah keluarga Fatinelli.
St Clare dari Montefalco
Lahir pada tahun 1268 di Montefalco, Italia. Ia adalah seorang yang lahir dari keluarga kaya. Pada waktu usianya masih muda, ia telah bertekad menjadi pelayan Yesus. Clare menjadi kepala biara selama 16 tahun. Ia dikarunia dengan karunia nubuat dan mukjizat. Ia hidup dengan benar selama hidupnya. Pada tahun 1294, pada usia 26 tahun, Clare mengalami percakapan Ilahi dengan Yesus. Clare bertanya kepada Yesus,”Kemana Engkau mau pergi Tuhan ?” Dia menjawab, “Aku telah mencari ke seluruh dunia sebuah tempat yang kuat untuk menanam salibku, namun aku tidak menemukannya.” KemudianIa berkata kepada Clare,”Akhirnya aku menemukan tempat yang Kucari, Aku akan menanam salibKu di hatimu.” Semenjak itu Clare mengalami sakit pada dadanya. Ia berkata kepada biarawati yang lain, apabila engkau membuka hatiku, engkau akan menemukan salib didalamnya. Clare meninggal pada tanggal 17 Agustus 1308. pada saat dadanya dibuka, ditemukan sebuah salib di jantungnya. Saat ini tubuh beserta salib yang diambil dari dadanya dipamerkan di Gereja Salib Kudus di Montefalco, Italia.
Imelda Lambertini yang terberkati
Imelda Lahir pada tahun 1332 di Bologna, Italia. Pada saat masih muda, ia menyerahkan hidupnya untuk Yesus. Dia memohon kepada ayahnya agar diijinkan bergabung dengan ordo Dominikan. Ayahnya mengijinkannya. Ia meninggal pada saat ia menerima komuni pertamanya. Saat ini tubuhnya berada di gereja St. Sigismund di Bologna, Italia.
St Rita dari Cascia
Rita lahir pada tahun 1381. Pada usia 15 tahun, ia meminta ijin untuk menjadi biarawati, namun ditolak oleh orang tuanya. Ia dipaksa menikah dengan pria pilihan orang tuanya. Rita terpaksa mengikuti kemauan orang tuanya. Ia sering disiksa oleh suaminya. Namun suaminya bertobat sebelum kematiannya. Setelah kematian suaminya, Rita memutuskan untuk menjadi biarawati Agustinian. Pada usia 60 tahun, pada saat ia berdoa, sebuah luka kecil muncul didahinya, tempat mahkota duri Yesus. Selama 16 tahun, Rita menyandang luka tersebut. Dia meninggal pada 22 Mei 1457. Tubuhnya terawetkan selama 500 tahun lebih. Saat ini tubuhnya berada di Basilika St Rita di Cascia, Italia.
St Catherine Dari Bologna
Lahir pada tanggal 9 Maret 1413. Pada usia 14 tahun, Catherine menjadi anggota ordo Fransiskan dan kemudian bergabung dengan ordi Claris. Ia dikagumi karena kekudusannya. Ia juga sering mengalami penglihatan tentang Kristus dan Setan, dan ia menulis pengalamannya tersebut kedalam jurnal hariannya. Pada tanggal 9 Maret 1463, Catherine meninggal. Ia dikubur tanpa menggunakan peti mati. Pada hari ke-18 setelah penguburannya, tubuhnya diangkat karena ada bau harum yang keluar dari kuburannya. Sampai saat ini, tubuhnya tetap terawetkan dan diitaruh di Gereja Poor Clare di Bologna. Pada tahun 1712, beberapa tahun setelah kematiannya, ia dikanonisasi sebagai orang kudus. Konon beberapa tahun setelah kematiannya, St Catherine muncul dihadapan seorang biarawati dan meminta tubuhnya ditaruh dalam posisi duduk. Saat ini tubuhnya berubah menjadi kehitaman akibat lilin yang dulu dipasang mengelilinginya.
St. Germaine
Germaine lahir pada tahun 1579 di sebuah desa kecil di Perancis bernama Pibrac. Sepertinya ia selalu kurang beruntung dari sejak lahirnya. Ia lahir dengan tangan yang cacat dan penyakit yang disebut Scrofula. Ketika ia masih balita, ibunya meninggal dunia, Ayahnya menikah lagi. Istri kedua ayahnya meminta agar Germaine disingkirkan untuk mencegah anak yang lain tertular penyakit scrofula. Jadi, Germaine dipekerjakan sebagai gembala. Ia tinggal bersama hewan-hewan gembalaannya. Ia hidup dengan takut akan Tuhan. Ia memiliki karunia untuk merasakan hadirat Tuhan. Konon beberapa kali ketika Germaine hendak pergi mengikuti misa di gereja desa, ia harus menyebrang sungai, dan sungai itu membelah memberi jalan baginya. Air sungai tidak membasahi pakaiannya sedikitpun. Germaine meninggal pada tahun 1601 pada usia 22 tahun. Pada tahun 1644, kuburnya dibongkar karena salah seorang keluarganya akan dikubur bersama dengannya. Tubuh Germaine ditemukan masih terawetkan dengan baik. Saat ini tubuhnya berada di Gereja Pibrac di Perancis.
St. Vincent de Paul
St Vincent Lahir pada tahun 1580 di Gascony, Perancis. Ia bekerja sebagai gembala domba dari sejak kanak-kanak di peternakan ayahnya. Ia memiliki hasrat untuk menjadi seorang biarawan dari sejak usia muda. Setelah menyelesaikan studi keagamaannya, ia ditahbiskan pada tahun 1600. Pernah dalam perjalanannya ke Marseilles, ia ditangkap oleh bajak laut Turki dan dijual sebagai budak. Namun ia dapat melarikan diri dua tahun kemudian. Setelah pelariannya, Vincent mendedikasikan dirinya untuk kehidupan keagamaan dan kehidupan sosial. Ia mendirikan banyak rumah bagi orang miskin dan cacat dan rumah perawatan bagi banyak orang yang memiliki penyakit menular. Pada tanggal 27 September 1660, Vincent meninggal pada usia 80 tahun setelah melayani Tuhan seumur hidupnya. Pada tanggal 13 Agustus 1729, Vincent dianugerahi gelar terberkati oleh Paus Benedict XIII dan pada 16 Juni 1737, ia dikanonisasi oleh Paus Clement XII. Berbeda dengan tubuh orang kudus lainnya. Yang terawetkan dari tubuh Vincent adalah hati dan tulangnya. Dan saat ini, hati dan tulangnya ditaruh dalam sebuah tubuh lilin yang menyerupainya. Reliknya saat ini dapat dilihat di gereja St Vincent de Paul di Paris.
St Margaret Mary Alacoque
Lahir pada tanggal 22 Juli 1647 di Burgundy, Perancis. Pada saat ia masih muda, ia disembuhkan secara ajaib dari penyakit kelumpuhan akibat sebuah penglihatan rohani, yang akhirnya membuat ia menyerahkan hidupnya untuk Tuhan. Margaret menerima banyak pewahyuan semasa hidupnya. Sama seperti St Vincent, yang terawetkan dari tubuhnya adalah hati dan otaknya. Pada saat ini hati dan otaknya ditaruh didalam tubuh lilin buatan dan ditaruh di Kapel Order of Visitation di Paray, Perancis.
St Veronica Giuliani
Lahir di Mercatello di Italia pada tahun 1660. Ia telah menunjukkan kehidupan yang kudus dari sejak mudanya. Bahkan pada usia tiga tahun ia telah mengalami komunikasi dengan Tuhan. Ia menaruh belas kasihan yang besar terhadap orang-orang miskin. Pada tahun 1694, ia menerima luka di dahinya lewat sebuah kejadian supranatural, luka yang sama didapat oleh Yesus akibat mahkota duri. Pada suatu hari, ia juga mendapat penglihatan tentang Yesus yang memikul salib, dan setelah penglihatan itu, ia mengalami sakit akut di dadanya. Setelah kematiannya, sebuah salib ditemukan tertanam di hatinya. persis seperti St Clare Montefalco. Dia dikanonisasi pada tahun 1839 oleh Paus Gregory XVI. Tubuhnya terawetkan dengan sempurna dan saat ini dapat dilihat di Biara St Veronica Giuliani di Castello, Italia.
St Theresa Margaret
Theresa lahir tahun 1747 di Arezzo, Italia. Semasa hidupnya ia bergabung dengan Carmelites di Florence. Ia mempraktekkan kata Yohanes di Alkitab, “Tuhan adalah Kasih”. Ia mendedikasikan hidupnya untuk mempraktekkan kasih hingga kematiannya pada tahun 1770, pada usia 23 tahun. Sesaat setelah kematiannya, tubuhnya mulai membusuk dan berubah warna menjadi hijau. Para biarawati segera mempersiapkan penguburannya. Namun sebelum mereka menguburkannya, mereka melihat warna hijau berubah menjadi warna kulit yang normal. Tubuhnya terawetkan dengan sempurna dan saat ini ditaruh di Biara Karmel di Florence, Italia.
St Jean Marie Vianney
Lahir tanggal 8 Mei 1786 di Perancis. Ibu baptisnya membesarkan ia untuk Takut akan Tuhan. Ia memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi seorang biarawan. Namun otoritas perancis yang saat itu mengalami revolusi menolak memberikannya otoritas untuk mendengarkan pengakuan dosa. Akhirnya setelah banyak doa dan pergumulan, ia diberikan ijin untuk melakukan semua itu. Segera ia dipindahkan ke desa kecil bernama Ars di Perancis. Begitu kecilnya hingga tidak ada orang yang pernah mendengarnya. Namun kesetiaan Vianney telah membuat ia memenangkan banyak orang untuk Kristus disana. Ia meninggal pada tanggal 4 Agustus 1859. Tubuhnya diangkat dari kubur pada tahun 1904 dan ditemukan dalam kondisi terawetkan. Saat ini tubuhnya ditaruh di Basilika di Ars.
St Catherine Laboure
Lahir pada tanggal 2 Mei 1806. ia adalah anak ke-9 dari 11 bersaudara. Ia bergabung dengan biara Daughters of Charity dan dikenal sebagai seorang biarawati yang penuh dengan keceriaan. Ia mendapat banyak penglihatan spiritual yang memperkuat imannya. Ia meninggal pada tanggal 31 Desember 1876. Tubuhnya diangkat pada tahun 1933 dan ditemukan dalam kondisi segar, walaupun ia telah dikubur selama 57 tahun. Bahkan matanya masih berwarna biru dan indah. Lengan dan kakinya masih normal, layaknya seperti orang yang sedang tidur saja. Saat ini tubuhnya ditaruh di kapel daughters of charity di 140 Rue de Bac di Paris, Perancis.
St Bernadette Soubirous
Bernadette lahir tahun 1844 di Lourdes, Perancis. Ia mendapat penglihatan bunda Maria pada saat usianya yang masih muda pada 11 Februari 1858. Dalam salah satu penglihatan, Maria menyuruh ia menggali tanah dengan tangannya, dan setelah itu, di tempat ia menggali, muncul aliran air yang keluar. Sampai saat ini air mancur itu masih ada dan disebut dengan air mancur Lourdes. Ia meninggal pada tanggal 16 April 1879. Pada tanggal 8 Desember 1933, ia dikanonisasi. Saat ini tubuhnya yang terawetkan terbaring di Gildard Convent di Nevers, Perancis.
St Maria Mazzarello
Maria Lahir pada tanggal 9 Mei 1837 di Mornese. Pada usia 15 tahun ia bergabung dengan Asosiasi Daughters of Mary Immaculate dan memulai pelayanannya diantara kaum muda di desanya. Ia banyak mengabdi sebagai seorang pendidik semasa hidupnya. Ia memimpin institusi Daughters of Mary dan The Salesian Sisters. Sebagai pemimpin jemaat, ia adalah seorang pendidik yang mampu dalam kehidupan spiritual. Ia meninggal pada tanggal 14 Mei 1881. Tubuhnya yang terawetkan saat ini ditaruh di Basilika Mary Our Help di Turin, Italia.
St John Bosco
John Bosco lahir tanggal 16 Agustus 1815 di Piedmont, Itali. Masa kecilnya dihabiskan sebagai gembala. Tahun 1835, ia masuk ke seminari di Chieri. Setelah 6 tahun ia menjadi Pastur yang ditahbiskan. Ia terpanggil untuk bergerak di bidang amal selama hidupnya. Ia banyak menampung anak-anak yang terlantar dalam pelayanannya. Ia meninggal pada tanggal 31 Januari 1888. Saat ini tubuhnya terbaring di Basilika Mary Our Help di Turin, Italia, persis di sebelah tubuh yang terawetkan dari St Maria Mazzarello.
St Maria Goretti
Maria lahir tanggal 16 Oktober 1890. Pada tahun 1899 keluarganya pindah ke Ferrire, Italia. Mereka tinggal bersama dengan keluarga Serenelli. Maria cinta Tuhan dari sejak masa mudanya dan tidak sabar untuk menerima komuni pertamanya. Namun keluarga Serenelli memiliki seorang anak berumur 19 tahun bernama Alessandro. Alessandro memiliki niat jahat. Beberapa kali ia menghampiri Maria dan mengajaknya untuk bersetubuh, namun Maria selalu menolaknya. Pada suatu hari, ketika orang tua Maria sedang pergi, Alessandro masuk ke kamar Maria yang sedang sakit dan berusaha memperkosanya. Maria melawan. Alessandro mengambil sebilah pisau dan menusuk Maria sebanyak 14 kali. Hari itu tanggal 5 Juli 1902. Ketika orang tuanya menemukan Maria terbaring tak berdaya, mereka membawa dia ke rumah sakit. Dia hanya hidup selama 1 jam. Sebelum kematiannya, Seorang pastur datang dan bertanya kepadanya,”apakah engkau mengampuni Alessandro?’ Maria menjawab,”aku mengampuninya dengan segenap hatiku, aku ingin ia juga masuk ke surga.” Kurang dari 50 tahun kemudian, ia dinyatakan orang kudus. Alessandro dan ibunya menjalani hukuman penjara selama 30 tahun. Mereka berdua hadir pada saat kanonisasi Maria. Saat ini Tubuhnya yang terawetkan ditaruh di Gereja Our Lady of Mercy di Nettuno, Italia.
Margaret Castello yang terberkati
Ia lahir pada tahun 1287 dalam kondisi bungkuk, buta dan cacat lainnya. penampilannya terbilang tidak menarik menurut dunia. ketika ia berusia enam tahun, keluarganya yang malu dengan kondisinya mengurung ia dalam sebuah kamar disebelah kapel. Dia tidak dapat lari, namun Margaret selalu menghadiri misa dan menerima sakramen. Setelah dikurung selama 14 tahun, ia dibawa ke sebuah tempat pemujaan dengan harapan Margaret dapat disembuhkan, namun ketika tidak didapat kesembuhan, keluarganya mengabaikannya. Lalu ia bergabung dengan ordo Dominikan. pada waktu ia meninggal pada tahun 1320 di usia 33 tahun, orang-orang didesa menuntut ia dikuburkan di dalam kuburan gereja karena mereka menganggap ia adalah seorang suci. Pastur menolak, namun tiba-tiba seorang anak kecil disembuhkan dari kelumpuhan secara ajaib. Dan hingga sekarang tubuhnya masih terawetkan dengan sempurna dan ditaruh di gereja St.Domenico di Citta, Castello, Italia.